Diantaranyaadalah tiga makam yang diyakini pendiri Kerajaan Sumedang Larang, yaitu makam Prabu Guru Aji Putih, Ratu Inten Dewi Nawang Wulan, serta Sang Hyang Esi Agung.
TahuSumedangTahu nu pangraosnaKomo dicengekanKomo lamundisambelanNgeunah ceukmurangkalih Cuek ku kolot ceuknu ngoraTi peuting nepi kahayam kongkorong
DalamBabad Sumedang, disebutkan, bahwa menjelang keruntuhan Kerajaan Pajajaran, empat kandaga lante Pajajaran diperintah oleh Raja Pajajaran, Raga Mulya Surya Kencana, untuk menyerahkan barang-barang pusaka Kerajaan Pajajaran berupa Mahkota Binokasih Sang Hyang Pake Siger dan perlengkapannya kepada Prabu Geusan Ulun.
18Duh Ratu Sang Hyang Widi Wasa, Ida Sang Hyang Widi Wasa Ane Maha Kuasa, ane ngamertanin cening aji merta ujan ane uli di langite baduur muah aji merta yeh uli beten gumine, aji merta ingon-ingon muah pianak liu. 26 Merta gandum muah sarwa bunga, mertan gunung-gununge ane nguni, muah paundukan ane ngliangin di bukite ane langgeng. Dumadak
Programkedepan dari pengurus merajan Dadia Bandesa Manik Mas adalah pembuatan Bale Petandingan / Bale pembuatan Banten, dapur suci, pagar alas jabe tengah serta kamar mandi di jaba luar merajan (RAB terlampir) yang merupakan bangunan yang sangat penting guna manunjang dalam kegiatan upakara/yadnya Piodalan.
Ragakatema ku Hyang Bayu Pertiwi Katemma ku Pwah Basuki Katema ku Si Awak Larang Katema ku Sanghyang Gresik Putih. Los kasawarega ri kahyang[ng]an. Buni pangruwatanana Ruwat ku Sang Darmajati, I panglebur ku sang hyang guru satmat Punika kula sasadu, Kang nganulis ping ti kanggang Sang armaca pun Assadu maring Hyang Widi Mangra betara sakabeh
PrabuSanghyang Cakradewa adalah seorang raja yang adil dan bijaksana, di bawah pimpinannya Panjalu menjadi sebuah kerajaan yang makmur dan disegani. Suatu ketika sang raja menyampaikan keinginannya pada hari tua nanti untuk meninggalkan singgasana dan menjadi Resi atau petapa (lengser kaprabon ngadeg pendita).
6w7I0v. DENPASAR - Sejak dikonsepkan dan dikerjakan akhir Januari kemarin, akhirnya Ogoh-ogoh Banjar Tainsiat, Denpasar Utara yang mengangkat tema Sang Hyang Aji Ratu Sumedang berhasil rampung di hari Pengrupukan, Jumat 16/3/2018. Dengan fokus pada karya dan visualisasi Sang Hyang Aji Ratu Sumedang, Banjar Tainsiat juga kembali berhasil menyita perhatian warga sekitar. Wiro, warga Gianyar misalnya harus rela bermandikan hujan untuk melihat Ogoh-ogoh dari Banjar Tainsiat ini. "Iya, di sini memang unik dan beda. Tiap tahun pasti ke sini. Ini mengejutkan. Yah, bagi saya ogoh-ogoh ini tak terduga. Mantaplah," ujarnya yang masih duduk dibangku sekolah ini. Ia juga mengakui tema dan kehebatan pembuatan ogoh-ogoh di Banjar Tainsiat. "Kalau di sini itu detail banget. Seperti gimana, yah... Misal dari wajahnya sangat terlihat seninya," ungkapnya terbata. * Caption Tampak Ogoh-ogoh Banjar Tainsiat yang telah rampung. Ogoh-ogoh Sang Hyang Aji Ratu Sumedang ini pula menyita perhatian banyak warga. Bahkan di luar Denpasar. Bus
DENPASAR - Lalulintas kendaraan tampak tersendat di persimpangan Jalan Nangka Selatan-Veteran, Denpasar, Kamis 15/3/2018 sore. Penyebabnya, puluhan pengendara menghentikan kendaraannya untuk melihat Ogoh-ogoh Banjar Tainsiat. Warga Denpasar penasaran melihat penampakan terakhir Ogoh-ogoh Sang Hyang Aji Ratu Sumedang tersebut. Tampak warga, sebagian besar masih memakai helm, memadati Bale Banjar Tainsiat untuk menyaksikan langsung proses akhir pembuatan Ogoh-ogoh ini. Lalu-lalang warga dan pengunjung bercampur menambah keramaian. Pedagang-pedagang cemilan juga mampir. Berharap satu-dua rupiah dikantongi. Namun hingga sore kemarin, Ogoh-ogoh Sang Hyang Aji Ratu Sumedang ini belum selesai dikerjakan. Masih tersisa bagian kepala yang belum terpasang. Menurut Ketua STT Banjar Tainsiat, Ketut Gede Arya Narendra, Ogoh-ogoh tersebut sudah dipersiapkan sejak akhir Januari. Namun proses pengerjaan terkendala pada material besi. "Kami kehabisan di material besi. Sampai sekarang tim sudah mengeluarkan Rp 38 juta," kata Arya Narendra. Ogoh-ogoh Sang Hyang Aji Ratu Sumedang ini bercerita tentang ilmu pengeleakan. Ogoh-ogoh Banjar Tainsiat ini berusaha memvisualisasikan tokoh dari Sang Hyang Aji Ratu Sumedang. Panitia dokumentasi STT Pemuda Banjar Tainsiat, Budi, dalam obrolan di depan Bale Banjar, mengatakan tinggal setahap lagi Ogoh-ogohnya akan selesai.
sang hyang aji ratu sumedang