Kerajaan Samudera Pasai awalnya digagas oleh Nazimuddin al-Kamil. Lalu, kerajaan ini didirikan pada 1267 Masehi oleh Sultan Malik al-Saleh atau Marah Silu (Meurah Silu). Pendiri Kerajaan Samudera Pasai ini sekaligus menjadi raja pertama. Terpilihnya Meurah Silu sebagai penguasa Pasai karena titah Kesultanan Mamluk di Kairo. Islam disebut sudah ada di jaman Kerajaan Majapahit. Jejak Kehadiran Islam di Kerajaan Majapahit. Foto: Makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi Jawa Timur. (Abdul Hadi WM) REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Konon Kerajaan Majapahit yang berbasis di Jawa Timur adalah kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hiundu Budha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Kakawinan Negarakertagama, kekuasaan majapahit meliputi Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan hingga Indonesia Timur, meskipun wilayah kekuasaan masih diperdebatkan. Sistem ekonomi Kerajaan Majapahit. Adapun sistem perekonomian yang dijalankan di Kerajaan Majapahit adalah sistem agraris dan perdagangan. Pada masa itu ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang, tepatnya sejak abad ke-8 (jaman Kerajaan Medang yang menggunakan keping emas dan perak). Baca Juga. Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur yang pernah beridri antara tahun 1293 hingga 1527 M. Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan dengan hampir menguasai wilayah nusantara pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389 M. 3. Sejarah Kerajaan Ternate - Tidore Sejak abad ke-14, Islam sudah masuk daerah Maluku. Raja Ternate kedua belas, Molomateya (1350 – 1357) bersahabat karib dengan orang Arab yang memberi petunjuk mengenai cara membuat kapal. Raja yang benar-benar memeluk Islam adalah Zainal Abidin (1486 – 1500). Ia mendapat ajaran Islam dari Sunan Giri. Pejabat-pejabat lain yang ada di Majapahit ialah, mantri atau mandarin, para tanda (kepala jawatan), para gusti, wadyahaji, bhayangkari, jabatan para gusti dan para wadyahaji merupakan jabatan rendahan yang diduduki oleh kerabat raja. Referensi: Darban, A. A. 1998. Bangsawan Jawa dalam Struktur Birokrasi di Majapahit. (jurnal) m7xBzC.

kehidupan politik kerajaan majapahit brainly